BACKPAKERAN KE CAMBODIA? SIMAK DULU 5 TIPS BERIKUT!


Cambodia merupakan sebuah negara di Asia Tenggara yang menyimpan begitu banyak penggalan, yang secara historis tak ternilai harganya. Seperti halnya Indonesia  dengan Candi Borobudur dan Prambanannya, Cambodia terkenal dengan Angkor Wat yang begitu melegenda. Jika anda ingin berkunjung ke Cambodia dan menyaksikan kemegahan Angkor Wat, simak dulu beberapa tips berikut:

1. Rute
Ibu kota Cambodia adalah Phnom Penh sedangkan Angkor Wat berada di Siem Reap yang membutuhkan 6 jam perjalanan darat dengan menggunakan bus. Jadi, untuk menghemat waktu dan biaya, pikirkan rute mana yang akan anda tempuh, apakah ke Siem Reap dulu atau ke Phnom Penh terlebih dahulu.
Untuk penerbangan, sepertinya belum ada penerbangan langsung dari Indonesia ke Cambodia. Sebagian besar penerbangan ke Cambodia memerlukan transit, yang umumnya di Singapore atau Kuala Lumpur. Jika anda transit di Kuala Lumpur, anda dapat memilih rute Siem Reap ataupun Phnom Penh. Karena kedua rute tersebut, disediakan oleh maskapai air asia yang waktu itu saya tumpangi.
Untuk airport pickup service, sebagian besar hotel menyediakan fasilitas tersebut, termasuk hotel-hotel kecil. Yang penting dikonfirmasi pada saat pemesanan. Dan pastikan airport yang anda pilih 1 area dengan hotel tempat anda menginap. Karena hotel di Siem Reap tidak akan menyediakan fasilitas pick up untuk bandara di Phnom Penh.

2. Mata Uang
Mata uang resmi masyarakat Cambodia adalah Riel dengan nilai sekitar 3 Rupiah. Jadi kalau mau mengkonversi ke Rupiah cukup dikalikan 3 saja. Tapi sebagian besar masyarakat di Cambodia justru lebih memilih menggunakan US Dollar. Jadi jika anda tidak membawa Riel, Dollarpun tidak masalah.

3. Transportasi
Tuktuk masih merajai transportasi umum di Cambodia. Bentuknya pun sama dengan Tuktuk yang biasa kita jumpai di Thailand. Bahkan, Tuktuk di Cambodia kini mulai berkembang dengan bahan bakar berupa gas, buatan India. Transportasi di negara ini memang agak semrawut, bahkan lebih parah dari Indonesia. Jadi, berhati-hatilah di jalan. Sarana transportasi lain yang dapat di pilih adalah bus. Ada bus umum murah, namun kondisinya kurang kondusif. Bus ini biasa digunakan oleh masyarakat local yang notebene sangat jarang yang bisa berbahasa inggris. Bus yang bagus digunakan adalah Giant Ibys atau Mekong Express. Walau harganya lebih malah, namun service yang disediakan juga lebih memuaskan. Ya, sebandinglah dengan harganya.

4. Tawar Menawar
Negoasiasi merupakan hal yang wajar. Ketika keluar dari bandara, aka nada banyak orang yang menawarkan anda jasa, terutama transportasi. Taxi pada umunya memiliki fix price, jadi lebih aman. Sedangkan tuktuk, adalah transportasi termurah, dengan catatan, tawarlah harganya dengan baik. Jangan sampai tuktuk yang anda tumpangi lebih mahal dari taxi. Driver tuktuk juga biasanya menerima bookingan. Jadi dia bisa melayani penumpang seberapa haripun penumpang itu perlu, dan menunggu berapa lamapun si penumpang berkunjung di obyek-obyek wisata. Bahkan, beberapa diantaranya juga bisa sekaligus menjadi guide yang menjelaskan obyek-obyek yang dikunjungi di Cambodia. Sekali lagi, bernegosiasilah dengan baik, agar bisa dapat harga yang sesuai dengan fasilitas yang diberikan.

5. Tiket Masuk
Berbicara masalah tiket masuk, anda bisa browsing di berbagai situs perjalan untuk update terbaru harga dari masing-masing obyek. Berbeda dengan obyek wisata di Indonesia yang tiketnya berkisar 20.000 – 40.000 rupiah, harga tiket masuk obyek wisata di Cambodia jauh lebih mahal lho. Angkorwat misalnya, harga tiket masuk untuk single entrance berkisar 600.000 – 700.000.  Killing Field di Phnom Penh sekitar 200.000 rupiah. Harga-harga tersebut biasanya menggunakan US Dollar. Jadi, sebaiknya persiapkan dulu kemana saja anda akan berkunjung, agar bisa mengestimasi berapa budget yang anda perlukan untuk tiket masuk.

Satu hal yang juga perlu anda notice adalah kebersihan lingkungan. Jangan kaget ketika anda tiba di Cambodia, dan pinggiran jalan penuh dengan sampah. Kebersihan di Cambodia memang cukup kurang jika dibandingkan negara-negara tetangganya termasuk Indonesia. Masyarakat disana terbiasa makan di emperan toko dengan membuang tissue langsung ke bawah meja makan dan dibiarkan begitu saja. Pemandangan tidak mengenakkan ini bisa dijumpai hampir di setiap sudut, mulai dari pusat kota, hingga perbatasan antar negara. Namun, sebagai wisatawan yang baik jangan ikut mengotori negara orang yaa.. Let’s keep the environment clean by throwing your rubbish into the right place.

Sekian dulu tips backpakeran di Cambodia. Mohon diingat, bagaimanapun style travelling anda, selalu waspada dengan lingkungan sekitar agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Happy travelling.

Comments