Jepang, sebuah negara maju di Asia Timur yang menjadi destinasi wisata
impian bagi banyak orang. Selain karena kemajuan teknologi dan kearifan
budayanya, Jepang juga terkenal dengan berbagai tempat wisatanya yang indah.
Negara yang terkenal dengan julukan negeri sakura atau matahari terbit ini memiliki sejumlah tempat wisata wajib bagi para pelacong dari berbagai belahan dunia,
salah satunya adalah Fushimi Inari Taisha.
Fushimi Inari merupakan kuil yang terletak di lereng Gunung Inari dimana
sepanjang jalan setapak pada kuil ini berbaris rapi ribuan “Torii” atau garupa
khas Jepang. Namun kali ini saya tidak akan membahas Fushimi Inari, melainkan
sebuah tempat wisata baru di Bali yang mengambil konsep menyerupai Fushimi
Inari di Jepang.
Taman Jinja Bali. Begitulah nama tempat yang mirip dengan Fushimi Inari
di Jepang. Terletak di lereng Gunung Agung menjadikan tempat ini memiliki
konfigurasi lahan berbukit layaknya Fushimi Inari. Taman Jinja Bali berlokasi
di Desa Besakih, Kec. Rendang, Kab. Karangasem persis di sebelah timur Pura
Agung Besakih. Jadi, jika berkunjung ke Taman Jinja bisa sekaligus mengunjungi
Pura Besakih dan juga Taman Edelweiss yang masih ada dalam satu wilayah Desa
Besakih.
Untuk menikmati tempat ini, anda hanya akan dikenakan sumbangan suka
rela (per Maret 2019). Dari pintu masuk, anda akan langsung disambut oleh
barisan Torii yang berjejer rapi, dengan warna merah yang akan memberikan kesan
punchy saat diphoto. Dengan lokasi di dataran tinggi, memberikan suasana yang
sejuk dengan pemandangan perbukitan nan indah di kejauhan.
Fasilitasnya pun cukup lengkap, mulai dari entrance ticket, warung makan, toilet, hingga parkir kendaraan yang cukup lega. Areal Taman Jinja juga ditata sedemikian rupa dengan tanaman gumitir dan juga edelweiss yang semakin memberikan kesan cantik. Hal ini juga ditambah dengan beberapa spot photo seperti rumah pohon, Love background dan Torii itu sendiri yang menjadikannya tempat yang instagramable.
Saat ini pengelola juga telah menyediakan tempat sampah pada beberapa
titik. Namun sayangnya, masih ada saja pengunjung yang belum sadar lingkungan
dan membuang sampah secara sembarangan. Dan disayangkan pula tempat sampah
ini masih berbahan pastik polybag, semoga segera dapat diganti dengan tempat
sampah yang lebih ramah lingkungan ya.
Nah, untuk jalan setapak, sangat disayangkan, jalan setapak di Taman
Jinja ini masih berupa jalan tanah, sehingga pada saat hujan akan menjadi licin
dan becek. Semoga kedepannya pengelola bisa meningkatkan jalan setapak dengan
material batu atau paving dan bukan beton. Sehingga tetap mempertahankan kesan
alaminya.
Demikian review saya tentang Taman Jinja Bali. Semoga bermanfaat.
Dan jangan lupa, jangan mengambil apapun kecuali photo dan jangan
meninggalkan apapun kecuali jejak kaki. Be a good traveller 😊
Comments
Post a Comment