BERMODALKAN HUTAN PINUS, GLAGAH LINGGAH KEMBANGKAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT



Desa Adat Glagah Linggah, merupakan sebuah desa yang dikelilingi hutan pinus di wilayah Kintamani, Bangli. Akses menuju desa ini sangatlah mudah, serta di dukung dengan infrastruktur yang memadai. Kemudahan untuk menjangkau lokasi desa ini menjadi salah satu faktor penarik wisatawan untuk mengunjungi hutan pinus Glagah Linggah.

Saat ini hutan pinus dikelola secara swadaya oleh masyarakat Desa Glagah Linggah melalui Desa Adat. Pihak desapun menyiapkan beberapa fasilitas bagi wisatawan yang datang berkunjung sperti spot photo, dimana pihak desa menyiapkan beberapa anjungan dengan bentuk yang menarik, tempat parkir, toilet, hingga warung-warung kecil.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, hingga saat ini, pihak desa belum memiliki badan pengelola yang secara khusus mengelola kegiatan wisata di hutan pinus, dan ini akan menjadi fokus utama desa Galagah Linggah berikutnya. Karena belum adanya pengelola tersebut, maka pihak desa belum mengenakan tiket masuk bagi para pengunjung. Pengunjung dapat menikmati kesegaran udara hutan pinus dengan hanya memberikan sumbangan suka rela.


Hutan Pinus sejatinya memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Pasalnya, hutan pinus diketahui memiliki begitu banyak manfaat, salah satunya adalah manfaat kesehatan. Pinus diketahui dapat mengeluarkan oksigen lebih baik dibanding pohon lainnya. Beristirahat di areal hutan pinus dikatakan dapat meringankan gangguan pernapasan, dapat menangkan pikiran dan mengurangi stress. Kandungan yang terdapat pada pohon pinus sendiri dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Bahkan di Korea Selatan, pohon pinus merah memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena kandungan dalam pohon ini digunakan untuk berbagai macam obat.


Oleh karena itu, hutan pinus seperti yang terdapat di Glagah Linggah sejatinya tidak hanya bisa dikembangkan sebagai spot photo, melainkan juga dapat dikembangkan sebagai wellness tourism, atau wisata kesehatan, dimana pengunjung dapat diajak melakukan relaksasi, yoga atau berbagai aktivitas lainnya yang akan mampu menambah energi positif bagi para pengunjung.

Jadi bagaimana guys? Tertarik untuk berwisata ke hutan pinus?

Tapi ingat, berwisata ke tempat-tempat yang masih alami, apa lagi belum ada pengelola, mohon agar tetap menjaga kelestarian lingkungannya, dengan tidak merusak flora dan membawa kembali berbagai hal yang anda bawa kesana, utamanya adalah sisa pembungkus makanan.
Be a smart traveller!

Comments