OKUTA, RESTO HITZ DI KINTAMANI BALI

 OKUTA, RESTO HITZ DI KINTAMANI BALI



        Siapa sih yang tak kenal Kintamani? Sebuah destinasi wisata yang telah tersohor sejak pariwisata melejit di Pulau Dewata, Bali. Kendati pamornya sempat meredup, nyatanya destinasi ini telah terkenal di kancah mancanegara bahkan jauh sebelum Kuta. Kintamani sendiri telah tersiar di Eropa dan Amerika sejak tahun 1928 lhoo. Tempat wisata yang terkenal dengan Gunung dan Danau Batur ini telah menjadi paket wajib wisatawan mancanegara yang membeli paket tour ke Bali. 

        Saat pariwisata terpuruk akibat pandemi, Kinatamani justru sekali lagi menunjukkan sinarnya. Kala daya tarik wisata dan berbagai atraksinya mati suri, Kintamani justru bangkit dari tidurnya. Daerah penghasil jeruk dan kopi arabika ini mengalami peningkatan kunjungan yang sangat signifikan di tengah situasi pandemi berkat dibangunnya cafe aestietik berlatarkan pemandangan Gunung dan Danau Batur yang memang menjadi icon destinasi ini. Bahkan pada saat akhir pekan dan hari libur, kawasan ini sering macet akibat tingginya animo wisatawan lokal maupun domestik yang ingin ngopi cantik nan aestetik. 

        Salah satu cafe yang kini banyak digandrungi kaum millenials adalah Okuta Bali yang berlokasi di view point utama Kintamani yakni daerah Penelokan. Berbeda dengan cafe lainnya, cafe ini memiliki konsep bangunan layaknya gua, dengan pilar-pilar besar yang membuatnya terlihat kokoh, namun indah di lensa camera. Perpaduan panorama khas Batur dengan bangunan yang aestetik inilah yang menjadikan cafe ini begitu diminati sejak awal dibuka awal Februari 2022 lalu. 

        Berbicara makanan, sajian dari cafe ini cukup bergam. Pengunjung dapat memilih berbagai menu baik Indonesian ataupun western food. Mulai dari light bites, salad, main course, hingga dessert. Rasanyapun sesuai dengan harganya. Emang harganya berapa? Harga makanan di cafe ini terbilang standar cafe. Bisa dikatakan menengah ke atas. Jika dibandingan dengan cafe lain, honnestly di Kintamanipun masih ada cafe yang menyediakan makanan serupa yang lebih affordable. Namun sensenya tentu berbeda. Secara kesuluruhan bisa dinilai 8/10.

        Buat temen-temen yang ingin nongki asyik di Kintamani, apa lagi sore-sore gitukan, ingat bawa syal atau jaket ya. Karena udara Kintamani cukup dingin, bahkan pada kondisi tertentu bisa di bawah 15C. Selain itu, di Kintamani juga sering terdapat pedang asongan yang akan menghampiri ketika teman-teman selesai nongki di cafe. Jika memang tidak tertarik, bisa menolak dengan halus ya.. Namun jika teman-teman memiliki rezeki lebih, boleh lah ya berbagi rezeki juga dengan masyarakat lokal. Setidaknya mereka masih berusaha mencari rezeki dengan kemampuannya, bukan mengemis dijalanan.  Duh, biar gak makin ngelantur, segitu dulu ya review kali ini. Visit lagi untuk review lainnya :)

Comments